Kamis, 09 Mei 2013

NAMA - NAMA SEJARAH


NAMA – NAMA LAIN SEJARAH DAN ASPEK – ASPEK SEJARAH
Makalah Kelompok
Untuk Diskusi Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Dosen Pengampu : Prof. Dr.  Abu Suud

Oleh Kelompok 2 :
1.      Sayoto ( 0301512002 )
2.      Sri Lestari ( 0301512006 )
3.      Erlina ( 0301512012 )
4.      Hariyadi ( 0301512030 )
5.      Herlina ( 0301512037 )

PROGRAM PASCA SARJANA
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
            Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan  proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau, Masa lampau sendiri merupakan masa yang sudah terlewati, Tetapi masa lampau bukan sebuah masa final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga dalam sejarah masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
            Sebelum berbicara jauh mengenai sejarah tentunya kita harus mengetahui nama – nama lain sejarah. Ternyata sebagai ilmu, sejarah mempunyai padanan kata yang lain dalam beberapa bahasa, tidak hanya di dalam negri sendiri tapi juga di luar negeri sendiri. Di Indonesia ada yang disebut dengan kronik, tarikh, kisah, riwayat, tambo, hikayat, babad, dongeng. Sedangkan di Inggris dikenal dengan nama History. Di Belanda dikenal dengan nama Geschiedenis. Di Jerman dikenal dengan nama Geschichte. Tapi semuanya itu apakah bisa memenuhi criteria sejarah sebagai ilmu ? Ataukah hanya sebagai kisah, peristiwa, atau seni saja ? Hal itu akan dijelaskan nanti di dalam pembahasan BAB II.
            Masa lampau adalah masa yang telah dilewati masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep – konsep – konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, way, dan how. Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsure penting dalam sejarah  yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Nama – Nama Lain Sejarah
·         History
History ( from Greek historia meaning inquiry, knowledge acquired by investigation ), history is the study of human past. History can also mean the period of time after writing was invented. Sejarah dari bahasa Yunani historia yang berarti penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh dari  penyelidikan. Sejarah adalah studi tentang masa lalu manusia. Sejarah juga dapat berarti waktu setelah ditemukannya tulisan.
·         Geschiedenis ( Bahasa Belanda )
Geschiedenis verwijst in de eerste plaats naar de discipline die zich bezighoudth met de studie van chronologische ordening van gebeurtenissen, zich daarbij baserend op een kritisch onderzoek van bronnen. De bedoeling is inzicht te verkrijgen in culturen en volken uit het verleden. Geschiedenis in de ruime betekenis verwijst ook naar alles wat in het varleden heft plaatsgevonden, dusook alle fenomenen die verandering ondergaan, met of zonder de mens. Een voorbeld is de geschiedenis van het universum.
Sejarah merujuk terutama untuk disiplin yang berhubungan dengan studi kronologis kejadian, dengan penelitian kritis terhadap sumber. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi  tentang budaya dan bangsa di masa lalu. Sejarah dalam arti luas juga mengacu pada apapun di masa lalu yang telah terjadi, semua fenomena yang berubah drastic, dengan atau tanpa manusia. Salah satu contoh adalah sejarah alam semesta.
·         Geschichte
Geschichte im allgemeinen Sinn bezeichnet alles, was geschehen ist. Im engeren Sinne ist Geschichte die Entwicklung der Menschheit, weshalb auch von Menschheitsgeschichte gesprochen wird ( im unterschied etwa zur naturgeschichte ). In diesem Zusammenhang wird Geschichte immer synonym mit verganggenheit im Gedenken, im Erzahlen und in der Geschichtsschreibung
Sejarah dalam arti umum berarti apa – apa yang telah terjadi. Dalam arti sempit, sejarah berarti perkembangan manusia, dituturkan sangat baik ( sebagai lawan untuk beberapa sejarah alam ). Dalam hal ini sejarah selalu digunakan sinonim dengan masa lalu. Selain itu sejarah juga berarti melihat masa lalu dalam memori, dalam narasi dan sejarah.
·         Kronik
Catatan peristiwa menurut waktu kejadiannya. Kronik itu  merupakan suatu kumpulan tulisan tentang perjalanan seorang musafir  atau seseorang pujangga dan juga seorang pendeta. Definisi Kronik dapat ditemukan dalam sejarah – sejarah dinasti – dinasti dari kerajaan China. Kronik merupakan sejenis kumpulan tulisan – tulisan dari dinasti – dinasti yang berkuasa di China, seperti kronik dinasti Chou, chin, Tang, Ming, Sung dan dinasti – dinasti lainnya. Para musafir atau pujangga akan menulis seluruh peristiwa dan kejadian maupun hal – hal yang baru ditemukan ketika melakukan perjalanannya. Kronik tersebut dapat dijadikan sebagai sumber sejarah dari suatu bangsa atau Negara yang pernah dilalui oleh para musafir, pujangga maupun pendeta mencatat segala  peristiwa yang pernah dilihat atau dialaminya pada daerah yang pernah dilalui dan disinggahinya. Dimanapun mereka singgah,  maka daerah dan kehidupan masyarakatnya menjadi titik tolak penulisannya.
            Para pujangga / musafir yang tinggal lebih lama pada suatu daerah dipengaruhi oleh faktor keindahan alamnya, keramahan penduduknya dan lain sebagainya. Menetapnya para musafir yang tinggal lebih lama pada suatu daerah dipengaruhi oleh factor keindahan alamnya, keramahan penduduknya dalam tulisannya. Sedangkan para pendeta menetap pada suatu daerah dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Menetapnya pendeta dalam suatu daerah disebabkan  oleh factor keinginan mengembangkan agama yang dianutnya. Banyak terdapat kronik – kronik dinasti Cina yang menuliskan tentang keberadaan – keberadaan kerajaan – kerajaan dan kehidupan masyarakat Indonesia baik dalam segi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan kepercayaan terhadap agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian kronik – kronik dinasti yang pernah berkuasa di Cina dapat menjadi salah satu sumber bukti tentang keberadaan masyarakat Indonesia pada masa lampau.
·         Tarih
Sejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh yang berarti bulan di langit. Menurut bahasa tarikh berarti sebagai berikut :
-          Penentuan awal berita khusus berdasarkan masa
-          Perhitungan jaman / waktu
-          Penentuan waktu terjadinya peristiwa secara tepat
Sedangkan menurut istilah pengertian tarikh adalah ilmu yang berusaha menggali peristiwa – peristiwa masa lalu agar tidak dilupakan. Jadi sejarah dalam pengertian History dan tarikh memiliki persamaan yaitu ilmu yang membahas peristiwa – peristiwa masa lalu. Kebudayaan dalam bahasa Inggris
·         Kisah
Cerita tentang masa lampau yang benar – benar terjadi, berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau. Kisah biasanya berupa penuturan seseorang tentang suatu cerita terhadap orang lain. Ketika orang menuturkan suatu kisah sejarah kepada  orang lain, akan diwarnai oleh persepsi si penutur tersebut.  Sejarah sebagai kisah ialah  cerita berupa narasi  yang disusun dari memori , kesan, dan tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa  yang terjadi atau berlangsung pada waktu lampau atau sejarah serba subyek. Dengan demikian dalam sejarah sebagai kisah, subyektivitas akan muncul. Hal ini berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa. Dalam sejarah sebagai peristiwa orang hanya melihat fakta sejarah, bukan mendengar atau membaca kisah sejarah. Subyektifitas dalam sejarah kisah akan Nampak  ketika ada dua orang menuturkan peristiwa sejarah yang sama. Perbedaan ini dapat muncul karena si penutur ceritera tersebut memberikan penafsiran terhadap peristiwa yang ia tuturkan. Kisah sejarah yang disajikan dapat berupa lisan maupun tulisan. Apabila kita mendengarkan seseorang menceritakan tentang Pertempuran Lima Hari di Semarang, itu termasuk kategori kisah lisan. Tetapi apabila kita ingin mengetahui peristiwa tersebut dengan membaca buku – buku yang bercerita tentang peristiwa tersebut, maka itu termasuk dalam kisah tulisan.
            Ada kebiasaan pada orang – orang tertentu mencatat dalam buku hariannya tentang peristiwa – peristiwa penting. Peristiwa tersebut bisa dinilai sebagai sesuatu yang positif atau negative. Tapi jika kit abaca tentang tokoh biografi lainnya tentang suatu peristiwa yang sama sebagaimana yang telah ditulis oleh tokoh sebelumnya, kemungkinan akan memberikan kesan yang berbeda. Misalnya tokoh yang mendukung peristiwa rformasi 1998 di Indonesia akan menyatakan bahwa peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang positif dalam membangun demokratisasi di Indonesia. Sebaliknya sebagai tokohh yang merasa dirugikan kedudukannya dengan adanya peristiwa reformasi, ada kemungkinan akan memberikan penilaian yang negative terhadap peristiwa tersebut. Buku – buku paket di sekolah yang sering kit abaca merupakan salah satu bentuk dari sejarah sebagai kisah, cerita – cerita sejarah dalam buku itu merupakan kesan atau tafsiran subyektif dari penulis buku. Subyektifitas itu bisa disebabkan karena kepentingan atu interest dan nilai – nilai, kelompok sosial, perbendaharaan pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.
·         Riwayat
Merupakan ceritera yang turun temurun, uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami ( dijalankan )
·         Tambo
Berasal dari bahasa Sansakerta tambay atau tambe yang berarti bermula. Jika diistilahkan jaman sekarang adalah asal – usul sesuatu. Tambo merupakan kisah yang meriwayatkan tentang asal – usul dan kejadian masa lalu yang terjadi di Minagkabau. Tambo bukan catatan sejarah yang harus dibuktikan dengan fakta – fakta yang akurat, tahun kejadian, serta siapakah yang melakukan penemuan. Namun bila dikaitkan dengan suatu bukti keberadaan, maka bukti itu ada dan nyata. Tambo tidak memerlukan sistematika tertentu, sebagaimana halnya sejarah. Cara mengisahkannya disesuaikan dengan keperluan dan keadaan. Tambo bisa mengisahkan sejarah bangsa lain.
·         Hikayat
Adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisi kisah – kisah atau ceritera hasil dari buah pikiran imajinatif yang berisi nasehat dan tauladan yang baik. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan  maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang
·         Babad
Babad adalah  cerita rekaan yang berdasarkan peristiwa sejarah. Kata babad memiliki arti menebas dan merambah hutan, semak, dan belukar. Itulah sebabnya kemudian babad berkaitan dengan pembukaan tanah atau pembabadan hutan untuk dijadikan lahan pertanian dan pemukiman. Apabila daerah itu kemudian berkembang menjadi pusat pemukiman yang lebih luas dengan segala  sarana dan prasarana, akan terbentuk suatu garis silsilah dari penguasa lahan itu turun temurun. Beberapa pakar sastra dan sejarah telah memberikan definisi babad. Menurut Hinzler, babad berarti garis hubung atau jaringan yang mengikat suatu kerabat dan keturunannya dengan latar belakang sejarah. Taufik Abdullah menyebut babad sebagai sejarah local yang mengandung pengertian kisah kelampauan dari suatu masyarakat setempat.
·         Dongeng
Merupakan cerita rakyat yang tidak dianggap benar – benar terjadi oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan sindiran.
·         Sejarah
Istilah sejarah berasal dari bahasa arab yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Penggunan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Pohon itu sendiri memiliki batang dan daun. Di sini pengertian sejarah identik dengan karakteristik pohon. Pohon menggambarkan pertumbuhan yang berlangsung terus menerus dari akar sampai ranting yang terkecil. Bagaikan pohon sejarah tumbuh, hidup, dan berkembang terus tiada hentinya sepanjang masa. Ditinjau dari arti etimologisnya ini, dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan sebatang pohon silsilah yang memiliki cabang – cabang riwayat, dan rangkaian ranting peristiwa yang membentuk satu keutuhan. Di sini sejarah diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menelaah laporan – laporan kronologis dari setiap peristiwa masa lampau yang berkaitan dengan kehidupan suatu bangsa, suku, masyarakat, atau keluarga tertentu.  Penelaahan ini berdasarkan pada pengujian – pengujian yang kritis atas sumber – sumber bahan yang ditemukan. Fakta – fakta yang ditemukan itu lalu dipilah – pilah dan direkonstruksi sehingga dapat menyajikan atau menjelaskan suatu informasi atau keterangan tentang kenyataan peistiwa masa lampau, yang sekurang – kurangnya dianggap mendekati kebenaran yang obyektif. Jadi sejarah rekonstruksi masa lalu.





Rounded Rectangle:  Rounded Rectangle:  Rounded Rectangle:
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/de/Tree_of_life_by_Haeckel.jpg/250px-Tree_of_life_by_Haeckel.jpg
 
Description: http://ruangkumemajangkarya.files.wordpress.com/2011/11/kalpatarutrophy3.jpg
 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjasrcoSfZ6bFx1u6Jzi2XwdIhyVlUA8fihPuF1xHKXTb7HQpT7P644gRA_quoNN_ng5zfRltUu1lvRsYofKb9bZlRRV6_Bv2f6jteC2w1K16GenCG1wsEU3Zi93lQiIyh_wEBT0QnriSm5/s320/Slide1.JPG
 
Rounded Rectangle:  Rounded Rectangle:  Rounded Rectangle:
Description: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT6bNq0znHnMQxIYMToQ-R8wfxiQG1Bu2QplQLqlsucYUyDORwWxg
 
Description: http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSSxf1UGYB0fQ7q_F-bw3giKA3VzJQd5LvySHeyo4WZ8EmewOn3
 
Description: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcStThFUnzGrleHJr-RHLpBtsvmf6HPw_9o5atJGyi4PHbRZ79UmTA
 
 







                                                            
                                                          
















·         Sejarah dalam pandangan Islam bermula dari sebuah ajaran yang di fahami dan di kembangkan  oleh manusia yang kemudian tumbuh seperti sebuah pohon yakni kehidupan ( Syajarah ) pohon itu kemudian memberikan manfaat ( Rahmat ) atau buahnya kepada manusia  lain melalui hukum dan kahendak tuhan, Jadi sejarah dalam nilai dan praktek kehidupan manusia  yang dinaungi oleh kehendak dan hukum tuhan , itulah sejarah yang tumbuh dan syajarah yang hidup
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan tentang perkataan yang baik sebagai sebuah pohon yang baik, yang akarnya kokoh dan dahan-dahannya menjulang tinggi?"(Q.S. Ibrahim, 24)
Mengacu pada dasar landasan diatas, alam semesta dengan berbagai proses penciptaannya diibaratkan sebuah syajaroh (pohon). Pohon yang dimaksudkan adalah pohon yang cahaya kehidupannya datang dari sebuah benih yang pecah ketika Allah berkata kun! Benih dari huruf K dipupuk dengan huruf N dari nahnu (Kami), tercipta ketika Allah berfirman :
Kami lah yang telah menciptakanmu (Q.S Al-Waqi’ah,57)
Menurutnya lagi, dari gabungan dua benih ini tumbuh dua tunas yang berbeda sesuai dengan janji Allah :

Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah.

·         Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.

·         Suku Dayak Ngaju memahami dunianya ( Kosmologi ) melalui pemaknaan pohon batang garing ( Pohon Kehidupan ). Pohon ini di yakini diturunkan langsung oleh tuhan  Dayak Ngaju yang bernama Raying Hatalla Langit ( Tuhan yang maha esa )

·         Proses Kehidupan dan & Kematian Menurut Pikukuh Sundah

ü  Pohon Kalpataru = pohon Hayat = Pohon Keluarga(Family Tree)
Pohon yang tumbuh di sawarga loka ( surga )
Kalpataru dari kata
Kala = Waktu
Pa = Ruang/ tempat
Taru = Tree/ pohon

·         Pohon kehidupan Batak,disebut sangkamadeha, biji berkecambah tumbuh dan mekar muda, dahan mengembang kesamping dan kesegala penjuru angin bagaikan tangan tangan membentang” mandehai” Tumbuh makin matang” Matoras”dan semakin kuat pangkoTarosna menjadi mangkona diartikan kedewasaa  kedewasaan yang dibarengi menjadi tabiat.

Konsep Pohon Semesta dalam Pemikiran Kosmologi Ibnu Arabi
 Penciptaan alam semesta beserta isinya atau kosmos dalam teori Ibnu Arabi adalah konsep tajalli (teofani, penampakan) wujud Tuhan pada alam empiris yang serba ganda (K dan N, positif dan negatif). Konsep tajalli ini merupakan tiang filsafat Ibnu Arabi tentang wahdat al-wujud karena tajalli ditafsirkan dengan penciptaan, yaitu cara munculnya yang banyak dari Yang satu tanpa akibat, Yang satu itu menjadi banyak. Tuhan menciptakan kosmos agar dapat melihat diri-Nya dan memperlihatkan diri-Nya. Dia mengenal diri-Nya dan memperkenalkan diri-Nya melalui eksistensi kosmos. Ibnu Arabi banyak menggunakan istilah metaforis dalam mengungkapkan hubungan Tuhan dan kosmos, salah satunya adalah tentang cermin. Kosmos ini adalah cermin tempat Tuhan melihat diri-Nya. keingginan untuk melihat diri-Nya merupakan tujuan dan sebab penciptaan kosmos.
Kosmos merupakan wadah manifestasi (locus of manifestation) dari tajalli nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Sebagai wadah manifestasi Tuhan, kosmos dalam pemikiran Ibnu Arabi di istilahkan dengan Syajarat al-Kaun (Pohon Eksistensi). Namun, manusia yang diciptakan Tuhan menurut kesatuan nama-nama-Nya dengan kedua tangan-Nya menjadikan manusia sebagai khalifah dan pengemban amanah sejati alam serta seluruh isinya. Untuk manusia perlu mengerti perbedaan antara sifat-sifat:
1. Kamaliyah (kesempurnaan), sebagaimana disebutkan Allah dalamfirman-Nya:  :
Pada hari ini telah Ku sempurnakan agamamu dan telah Kulengkapkan Rahmat-Ku padamu serta Kupilihkan Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al-Ma’idah,3)
2. Kufriyyah (keingkaran/kekufuran), sebagaimana firman Allah
Maka sebagian dari mereka beriman dan sebagian lagi kufur (Q.S.Al-Baqarah,253)
Diharapkan bisa mencapai tingkat al-ma'rifah (cahaya pengetahuan) dan mendapat petunjuk, sehingga menghindari nakirah (kebodohan dan keingkaran) dan tersesat dijalannya. Kemudian dapat menyaksikan eksistensi nur cahaya Tuhan dialam semesta ini dan pada akhirnya akan mencapai insan kamil (manusiayangsempurna).Wallahua'lamu.
Sejarah mempunyai potensi tumbuh kembang karena sejarah adalah ilmu tentang waktu. Dalam waktu terjadi 4 hal yaitu perkembangan,  kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.  Perkembangan terjadi bila berturut – turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bantuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga – lembaga lama. Sebagai contoh dalam menarik upeti raja taklukan Belanda meniru raja – raja pribumi. Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Misal munculnya kaum pemodal kuat. Kini masyarakat terlebih kaum buruh juga merasakan penindasan oleh para pemodal sehingga banyak menimbulkan protes sosial. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya ialah adanya perkembangn besar – besaran  dan dalam waktu yang relative singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar. Gerakan padre di Sumatra Barat yang menantang kaum adat sering dianggap  sebagai hasil pengaruh gerakan wahabbi di Arab yang ditularkan lewat para haji yang sepulang dari Mekah tida  puas dengan kekuasaan kaum adat.
Sejarah memiliki beberapa sudut pandang yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai seni dan sejarah sebagai ilmu.
            Dari beberapa uraian di atas untuk kronik, tarikh, kisah, riwayat, tambo hikayat, babad, dan dongeng tidak bisa dimasukkan dalam ilmu sejarah. Tapi meskipun demikian tidak bisa dikesampingkan. Babad, tarikh, kronik, dongeng bisa dijadikan sumber sejarah tetapi harus melalui kritik sumber dahulu sehingga jelas keberadaannya. Sebagai contoh babad yang ditulis oleh seseorang dibandingkan dengan babad tulisan lain tapi yang sejaman. Meskipun sama – sama pengetahuan tentang waktu sejarah juga membedakan dirinya dari mitos. Mitos tidak menjelaskan tentang kapan sesuatu terjadi,  sedangkan bagi sejarah penjelasan tentang waktu itu penting. Sejarah bertanya bagaimana mungkin orang mengetahui waktu, pengetahuan itu mutlak atau relative, cara – cara mengukur kebenaran pengetahuan itu, dan model – model penjelasan sejarah. Mitos bersama dengan nyanyian, mantra, syair, dan pepatah termasuk tradisi lisan. Tradisi lisan itu dapat menjadi sejarah asal ada sumber sejarah lain.
            Menurut Kuntowijoyo karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah bersifat empiris, memiliki obyek, memiliki teori, memiliki metode, dan mempunyai generalisasi. Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu yang artinya sejarah memperhatikan perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Dalam meneliti obyeknya, sejarah berpegangan pada teorinya sendiri. Teori tersebut ditemukan dalam tiap tradisi sejarah. Teori sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan peradaban masing – masing tradisi. Sejarah juga mempunyai generalisasi, dalam menarik kesimpulan umumnya dapat juga sebagai koreksi terhadap ilmu – ilmu lain. Sejarah juga mempunyai metode sendiri yang sifatnya terbuka dan hanya tunduk pada fakta. Sejarah membutuhkan riset , penulisan yang baik, penalaranan yang teratur dan sistematika yang runtut, serta konsep yang jelas.
2.2  Aspek – Aspek Sejarah
Sejarah mempunyai sifat yang khas disbanding ilmu yang lain, yaitu adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis, peristiwa sejarah  menyangkut 3 dimesnsi waktu yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang, ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut, dan kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara ( merupakan hipotesis ) yang akan gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.
            Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau itu bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
            Masa lampau, merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep – konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan how. Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsure penting dalam sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang
            Kalau kebetulan kita dari desa ada banyak desa yang belum ditulis sejarahnya dan ingin berbakti pada desa tempat kita lahir, menulis tentang desa sendiri adalah paling strategis. Sebagaiorang yang dihormati dan dipercaya usahakan demikian mungkin kita punya hubungan dengan orang dalam, sehingga bukan saja dapat hubungan moral dari pejabat desa, tetapi akan dengan mudah mendapatkan keterangan lisan, lemari arsip di kelurahan juga terbuka. Yang perlu diyakini adalah bahwa tulisan itu berharga dan menggunakan metode yang benar dalam penulisannya. Mungkin yang kita tulis hanya sebuah desa, tetapi desa itu pastinya mewakili jenisnya, sehingga kita dapat membuat generalisasi.  Lokasi yang begitu kecil seperti desa ternyata cukup banyak mempunyai persoalan. Ada masalah pertanahan, ekonomi, politik, demografi, mobilitas, kriminalitas, dan sebagainya.
            Dari batasan geografis orang mengatakan itu berarti pertanyaan where, yaitu daerah mana yang menjadi obyek penelitian. Kemudian kita harus menetapkan batas waktu, dalam arti sumber tertulis maupun lisan yang masih tersedia. Untuk desa – desa di Indonesia biasanya dapat dilacak sampai tahun 1950 an untuk kasus lain bisa lain ini berarti pertanyaan tentang when. Selanjutnya siapa saja yang terlibat di dalamnya tentang pertanahan tentu dapat dilacak siapa saja yang telah melakukan transaksi dan identitasnya, itu pertanyaan tentang who. Kemudian perlu diketahui apa yang dikerjakan oleh setiap siapa, ini pertanyaan what. Bila itu kasus tanah, apa saja yang dikerjakan : gadai, sewa, jual beli, bagi hasil, hibah ? Dapat pula ditanyakan motivasi dari tiap – tiap perbuatan pertanyaan tentang why. Dapat ditanyakan secara umum, apa yang terjadi dalam kasus tanah itu dan bagaimana itu terjadi. Ini berarti kita harus membagi – bagi peristiwa , periodesasi ke dalam babak waktu. Misalnya melalui pengalaman atau pembacaan awal kita temukan bahwa di desa yang kita teliti ada proses proletarianisasi, yaitu para petani tidak lagi punya tanah. Nah proses ke arah itulah yang jadi pertanyaan how, bagaimana terjadinya.
            Pertanyaan what, when, where, who, how dalam sejarah hanya akan menghadirkan sejarah naratif maupun diskriptif saja. Tapi untuk menjadi sebuah sejarah analitis kritis diperlukan pertanyaan why. Dengan why maka sejarah yang ada tidak kering dan dangkal tetapi penuh dengan sebuah analitis kritis. Dilthey memberi contoh bagaimana menafsirkan dialog Plato, sebuah dokumen tertulis. Pertama – tama ialah meletakkan dialog dalam sebuah inner contect untuk mengetahui latar belakang yang tersembunyi kemudian mengadakan interpretasi atas perkataan – perkataannya untuk mengetahui afiliasi politik, kekuatan, serta kelemahannya. Dapat disimpulkan bahwa sejarah bertumpu pada metode yang sama yaitu verstehen. Verstehen adalah pengalaman dalam yang menembus jiwa dan seluruh pengalaman kemanusiaan. Karenanya, pengertian kita tentang suatu institusi, hokum, teori, karya seni, nilai adalah membuka struktur yang ada di belakang kertas, tinta, batu, dan semua barang – barang cultural buatan manusia. Manusia dapat mengerti “ makna dalam “ dari benda – benda simbolis. Hal – hal tersembunyi dapat dimengerti meskipun tidak dapat diterangkan. Sejarah tidak pernah menjadi dimensi “ luar “, tetapi selalu dijalani sebagai kesadaran. Sejarah hendaknya bukan lagi semata – mata narasi mengenai kejadian – kejadian, tetapi analis mengenai struktur. Sehingga untuk menjadi sejarah yang demikian ini diperlukan atau harus digali pertanyaan why















BAB III
PENUTUP
            Dari urain yang telah disebutkan di depan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sejarah adalah rekonstruksi masa lalu melalui metode ilmiah. Sejarah mempunyai beberapa nama lain yaitu history, geshidenis, gesichte.  Untuk kronik, tarih, kisah, riwayat, tambo, hikayat, babad, dongeng meskipun belum bisa dianggap sejarah tapi tidak bisa dikesampingkan karena bisa menjadi sumber sejarah. Dan  bisa menjadi sebuah sejarah jika telah dilakukan kritik sumber baik ekstern maupun intern. Sejarah merupakan sebuah ilmu yang jelas yang diperoleh dengan sebuah aturan keilmuan atau menggunakan metode keilmuan. Sepanjang ceritera ceritera itu tidak memenuhi metode keilmuan maka tidak bisa dianggap sejarah.
            Aspek – aspek sejarah meliputi what, when, where, who, how dan , why. Untuk menjadi sebuah sejarah analitis kritis maka pertanyaan why harus banyak diungkap dalam sejarah supaya sejarah itu lebih bisa memberikan makna bagi manusia di masa kini dan masa yang akan datang dan juga menjadi sejarah kritis analitis






DAFTAR PUSTAKA
Kuntowijoyo. 2001. Pengantar ilmu sejarah. Jogyakarta : Yayasan bantang            Budaya
Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan sejarah. Jogyakarta : Tiara Wacana
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi sejarah. Jogyakarta : Tiara Wacana
--------------.2012. cmmduniaislam. Diunduh di : www.duniaislam.or.id.
            Tanggal 20 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar