NAMA
– NAMA LAIN SEJARAH DAN ASPEK – ASPEK SEJARAH
Makalah
Kelompok
Untuk
Diskusi Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Abu Suud
Oleh
Kelompok 2 :
1. Sayoto (
0301512002 )
2. Sri
Lestari ( 0301512006 )
3. Erlina (
0301512012 )
4. Hariyadi
( 0301512030 )
5. Herlina
( 0301512037 )
PROGRAM PASCA SARJANA
PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah merupakan
cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika
kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa
lampau, Masa lampau sendiri merupakan masa yang sudah terlewati, Tetapi masa
lampau bukan sebuah masa final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu
bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga dalam sejarah masa lampau
manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang dan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga sejarah dapat digunakan
sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa
yang akan datang.
Sebelum berbicara jauh mengenai
sejarah tentunya kita harus mengetahui nama – nama lain sejarah. Ternyata
sebagai ilmu, sejarah mempunyai padanan kata yang lain dalam beberapa bahasa,
tidak hanya di dalam negri sendiri tapi juga di luar negeri sendiri. Di
Indonesia ada yang disebut dengan kronik, tarikh, kisah, riwayat, tambo,
hikayat, babad, dongeng. Sedangkan di Inggris dikenal dengan nama History. Di
Belanda dikenal dengan nama Geschiedenis. Di Jerman dikenal dengan nama
Geschichte. Tapi semuanya itu apakah bisa memenuhi criteria sejarah sebagai
ilmu ? Ataukah hanya sebagai kisah, peristiwa, atau seni saja ? Hal itu akan
dijelaskan nanti di dalam pembahasan BAB II.
Masa lampau adalah masa yang telah
dilewati masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan
konsep – konsep – konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, way, dan how. Kejadian yang
menyangkut kehidupan manusia merupakan unsure penting dalam sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan
memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama
hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama
dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan
mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Nama –
Nama Lain Sejarah
·
History
History
( from Greek historia meaning inquiry, knowledge acquired by investigation ),
history is the study of human past. History can also mean the period of time
after writing was invented. Sejarah dari bahasa Yunani
historia yang berarti penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh dari penyelidikan. Sejarah adalah studi tentang
masa lalu manusia. Sejarah juga dapat berarti waktu setelah ditemukannya
tulisan.
·
Geschiedenis ( Bahasa Belanda
)
Geschiedenis verwijst in de
eerste plaats naar de discipline die zich bezighoudth met de studie van
chronologische ordening van gebeurtenissen, zich daarbij baserend op een
kritisch onderzoek van bronnen. De bedoeling is inzicht te verkrijgen in
culturen en volken uit het verleden. Geschiedenis in de ruime betekenis verwijst
ook naar alles wat in het varleden heft plaatsgevonden, dusook alle fenomenen
die verandering ondergaan, met of zonder de mens. Een voorbeld is de
geschiedenis van het universum.
Sejarah
merujuk terutama untuk disiplin yang berhubungan dengan studi kronologis
kejadian, dengan penelitian kritis terhadap sumber. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi tentang budaya dan
bangsa di masa lalu. Sejarah dalam arti luas juga mengacu pada apapun di masa
lalu yang telah terjadi, semua fenomena yang berubah drastic, dengan atau tanpa
manusia. Salah satu contoh adalah sejarah alam semesta.
·
Geschichte
Geschichte im allgemeinen
Sinn bezeichnet alles, was geschehen ist. Im engeren Sinne ist Geschichte die
Entwicklung der Menschheit, weshalb auch von Menschheitsgeschichte gesprochen
wird ( im unterschied etwa zur naturgeschichte ). In diesem Zusammenhang wird
Geschichte immer synonym mit verganggenheit im Gedenken, im Erzahlen und in der
Geschichtsschreibung
Sejarah
dalam arti umum berarti apa – apa yang telah terjadi. Dalam arti sempit,
sejarah berarti perkembangan manusia, dituturkan sangat baik ( sebagai lawan
untuk beberapa sejarah alam ). Dalam hal ini sejarah selalu digunakan sinonim
dengan masa lalu. Selain itu sejarah juga berarti melihat masa lalu dalam
memori, dalam narasi dan sejarah.
·
Kronik
Catatan
peristiwa menurut waktu kejadiannya. Kronik itu
merupakan suatu kumpulan tulisan tentang perjalanan seorang musafir atau seseorang pujangga dan juga seorang
pendeta. Definisi Kronik dapat ditemukan dalam sejarah – sejarah dinasti –
dinasti dari kerajaan China. Kronik merupakan sejenis kumpulan tulisan –
tulisan dari dinasti – dinasti yang berkuasa di China, seperti kronik dinasti
Chou, chin, Tang, Ming, Sung dan dinasti – dinasti lainnya. Para musafir atau
pujangga akan menulis seluruh peristiwa dan kejadian maupun hal – hal yang baru
ditemukan ketika melakukan perjalanannya. Kronik tersebut dapat dijadikan
sebagai sumber sejarah dari suatu bangsa atau Negara yang pernah dilalui oleh
para musafir, pujangga maupun pendeta mencatat segala peristiwa yang pernah dilihat atau dialaminya
pada daerah yang pernah dilalui dan disinggahinya. Dimanapun mereka
singgah, maka daerah dan kehidupan masyarakatnya
menjadi titik tolak penulisannya.
Para pujangga / musafir yang tinggal
lebih lama pada suatu daerah dipengaruhi oleh faktor keindahan alamnya,
keramahan penduduknya dan lain sebagainya. Menetapnya para musafir yang tinggal
lebih lama pada suatu daerah dipengaruhi oleh factor keindahan alamnya,
keramahan penduduknya dalam tulisannya. Sedangkan para pendeta menetap pada
suatu daerah dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Menetapnya pendeta dalam
suatu daerah disebabkan oleh factor
keinginan mengembangkan agama yang dianutnya. Banyak terdapat kronik – kronik
dinasti Cina yang menuliskan tentang keberadaan – keberadaan kerajaan –
kerajaan dan kehidupan masyarakat Indonesia baik dalam segi politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan kepercayaan terhadap agama yang dianut oleh masyarakat
Indonesia. Dengan demikian kronik – kronik dinasti yang pernah berkuasa di Cina
dapat menjadi salah satu sumber bukti tentang keberadaan masyarakat Indonesia
pada masa lampau.
·
Tarih
Sejarah
dalam bahasa Arab disebut Tarikh yang berarti bulan di langit. Menurut bahasa
tarikh berarti sebagai berikut :
-
Penentuan awal berita khusus
berdasarkan masa
-
Perhitungan jaman / waktu
-
Penentuan waktu terjadinya
peristiwa secara tepat
Sedangkan
menurut istilah pengertian tarikh adalah ilmu yang berusaha menggali peristiwa
– peristiwa masa lalu agar tidak dilupakan. Jadi sejarah dalam pengertian
History dan tarikh memiliki persamaan yaitu ilmu yang membahas peristiwa –
peristiwa masa lalu. Kebudayaan dalam bahasa Inggris
·
Kisah
Cerita tentang
masa lampau yang benar – benar terjadi, berupa narasi yang disusun berdasarkan
pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa
yang terjadi di masa lampau. Kisah biasanya berupa penuturan seseorang tentang
suatu cerita terhadap orang lain. Ketika orang menuturkan suatu kisah sejarah
kepada orang lain, akan diwarnai oleh
persepsi si penutur tersebut. Sejarah
sebagai kisah ialah cerita berupa
narasi yang disusun dari memori , kesan,
dan tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu
lampau atau sejarah serba subyek. Dengan demikian dalam sejarah sebagai kisah,
subyektivitas akan muncul. Hal ini berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa.
Dalam sejarah sebagai peristiwa orang hanya melihat fakta sejarah, bukan
mendengar atau membaca kisah sejarah. Subyektifitas dalam sejarah kisah akan
Nampak ketika ada dua orang menuturkan
peristiwa sejarah yang sama. Perbedaan ini dapat muncul karena si penutur
ceritera tersebut memberikan penafsiran terhadap peristiwa yang ia tuturkan. Kisah
sejarah yang disajikan dapat berupa lisan maupun tulisan. Apabila kita
mendengarkan seseorang menceritakan tentang Pertempuran Lima Hari di Semarang,
itu termasuk kategori kisah lisan. Tetapi apabila kita ingin mengetahui
peristiwa tersebut dengan membaca buku – buku yang bercerita tentang peristiwa
tersebut, maka itu termasuk dalam kisah tulisan.
Ada kebiasaan pada orang – orang
tertentu mencatat dalam buku hariannya tentang peristiwa – peristiwa penting.
Peristiwa tersebut bisa dinilai sebagai sesuatu yang positif atau negative.
Tapi jika kit abaca tentang tokoh biografi lainnya tentang suatu peristiwa yang
sama sebagaimana yang telah ditulis oleh tokoh sebelumnya, kemungkinan akan
memberikan kesan yang berbeda. Misalnya tokoh yang mendukung peristiwa rformasi
1998 di Indonesia akan menyatakan bahwa peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang
positif dalam membangun demokratisasi di Indonesia. Sebaliknya sebagai tokohh
yang merasa dirugikan kedudukannya dengan adanya peristiwa reformasi, ada
kemungkinan akan memberikan penilaian yang negative terhadap peristiwa
tersebut. Buku – buku paket di sekolah yang sering kit abaca merupakan salah
satu bentuk dari sejarah sebagai kisah, cerita – cerita sejarah dalam buku itu
merupakan kesan atau tafsiran subyektif dari penulis buku. Subyektifitas itu
bisa disebabkan karena kepentingan atu interest dan nilai – nilai, kelompok
sosial, perbendaharaan pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.
·
Riwayat
Merupakan
ceritera yang turun temurun, uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami (
dijalankan )
·
Tambo
Berasal
dari bahasa Sansakerta tambay atau tambe
yang berarti bermula. Jika diistilahkan jaman sekarang adalah asal – usul
sesuatu. Tambo merupakan kisah yang meriwayatkan tentang asal – usul dan
kejadian masa lalu yang terjadi di Minagkabau. Tambo bukan catatan sejarah yang
harus dibuktikan dengan fakta – fakta yang akurat, tahun kejadian, serta
siapakah yang melakukan penemuan. Namun bila dikaitkan dengan suatu bukti keberadaan,
maka bukti itu ada dan nyata. Tambo tidak memerlukan sistematika tertentu,
sebagaimana halnya sejarah. Cara mengisahkannya disesuaikan dengan keperluan
dan keadaan. Tambo bisa mengisahkan sejarah bangsa lain.
·
Hikayat
Adalah
salah satu bentuk sastra prosa yang berisi kisah – kisah atau ceritera hasil
dari buah pikiran imajinatif yang berisi nasehat dan tauladan yang baik.
Umumnya mengisahkan tentang kehebatan
maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta
mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara
atau untuk membangkitkan semangat juang
·
Babad
Babad
adalah cerita rekaan yang berdasarkan
peristiwa sejarah. Kata babad memiliki arti menebas dan merambah hutan, semak,
dan belukar. Itulah sebabnya kemudian babad berkaitan dengan pembukaan tanah
atau pembabadan hutan untuk dijadikan lahan pertanian dan pemukiman. Apabila
daerah itu kemudian berkembang menjadi pusat pemukiman yang lebih luas dengan
segala sarana dan prasarana, akan
terbentuk suatu garis silsilah dari penguasa lahan itu turun temurun. Beberapa
pakar sastra dan sejarah telah memberikan definisi babad. Menurut Hinzler,
babad berarti garis hubung atau jaringan yang mengikat suatu kerabat dan keturunannya
dengan latar belakang sejarah. Taufik Abdullah menyebut babad sebagai sejarah
local yang mengandung pengertian kisah kelampauan dari suatu masyarakat
setempat.
·
Dongeng
Merupakan
cerita rakyat yang tidak dianggap benar – benar terjadi oleh yang empunya
cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan
terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran,
berisi ajaran moral, bahkan sindiran.
·
Sejarah
Istilah sejarah berasal dari
bahasa arab yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Penggunan kata tersebut dalam
konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dam hal ini arti sejarah itu
hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Pohon itu
sendiri memiliki batang dan daun. Di sini pengertian sejarah identik dengan
karakteristik pohon. Pohon menggambarkan pertumbuhan yang berlangsung terus
menerus dari akar sampai ranting yang terkecil. Bagaikan pohon sejarah tumbuh,
hidup, dan berkembang terus tiada hentinya sepanjang masa. Ditinjau dari arti
etimologisnya ini, dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan sebatang pohon
silsilah yang memiliki cabang – cabang riwayat, dan rangkaian ranting peristiwa
yang membentuk satu keutuhan. Di sini sejarah diartikan sebagai suatu disiplin
ilmu yang menelaah laporan – laporan kronologis dari setiap peristiwa masa
lampau yang berkaitan dengan kehidupan suatu bangsa, suku, masyarakat, atau
keluarga tertentu. Penelaahan ini
berdasarkan pada pengujian – pengujian yang kritis atas sumber – sumber bahan
yang ditemukan. Fakta – fakta yang ditemukan itu lalu dipilah – pilah dan
direkonstruksi sehingga dapat menyajikan atau menjelaskan suatu informasi atau
keterangan tentang kenyataan peistiwa masa lampau, yang sekurang – kurangnya
dianggap mendekati kebenaran yang obyektif. Jadi sejarah rekonstruksi masa lalu.
·
Sejarah dalam pandangan Islam
bermula dari sebuah ajaran yang di fahami dan di kembangkan oleh manusia yang kemudian tumbuh seperti
sebuah pohon yakni kehidupan ( Syajarah ) pohon itu kemudian memberikan manfaat
( Rahmat ) atau buahnya kepada manusia
lain melalui hukum dan kahendak tuhan, Jadi sejarah dalam nilai dan
praktek kehidupan manusia yang dinaungi
oleh kehendak dan hukum tuhan , itulah sejarah yang tumbuh dan syajarah yang
hidup
“Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan tentang perkataan yang baik
sebagai sebuah pohon yang baik, yang akarnya kokoh dan dahan-dahannya menjulang
tinggi?"(Q.S. Ibrahim, 24)
Mengacu pada dasar
landasan diatas, alam semesta dengan berbagai proses penciptaannya diibaratkan
sebuah syajaroh (pohon). Pohon yang dimaksudkan adalah pohon yang cahaya
kehidupannya datang dari sebuah benih yang pecah ketika Allah berkata kun!
Benih dari huruf K dipupuk dengan huruf N dari nahnu (Kami), tercipta ketika
Allah berfirman :
Kami lah yang telah menciptakanmu (Q.S Al-Waqi’ah,57)
Menurutnya lagi, dari gabungan dua benih ini tumbuh dua tunas yang berbeda sesuai dengan janji Allah :
Kami lah yang telah menciptakanmu (Q.S Al-Waqi’ah,57)
Menurutnya lagi, dari gabungan dua benih ini tumbuh dua tunas yang berbeda sesuai dengan janji Allah :
Mereka mengenal juga kata syajarah
annasab, artinya pohon silsilah.
·
Pohon
dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/
dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal.
Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari
tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti
pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
·
Suku Dayak Ngaju
memahami dunianya ( Kosmologi ) melalui pemaknaan pohon batang garing ( Pohon
Kehidupan ). Pohon ini di yakini diturunkan langsung oleh tuhan Dayak Ngaju yang bernama Raying Hatalla
Langit ( Tuhan yang maha esa )
·
Proses Kehidupan dan
& Kematian Menurut Pikukuh Sundah
ü Pohon
Kalpataru = pohon Hayat = Pohon Keluarga(Family Tree)
Pohon yang
tumbuh di sawarga loka ( surga )
Kalpataru dari
kata
Kala = Waktu
Pa = Ruang/
tempat
Taru = Tree/
pohon
·
Pohon kehidupan
Batak,disebut sangkamadeha, biji berkecambah tumbuh dan mekar muda, dahan
mengembang kesamping dan kesegala penjuru angin bagaikan tangan tangan
membentang” mandehai” Tumbuh makin matang” Matoras”dan semakin kuat
pangkoTarosna menjadi mangkona diartikan kedewasaa kedewasaan yang dibarengi menjadi tabiat.
Konsep Pohon Semesta dalam Pemikiran
Kosmologi Ibnu Arabi
Penciptaan alam semesta beserta isinya
atau kosmos dalam teori Ibnu Arabi adalah konsep tajalli (teofani, penampakan)
wujud Tuhan pada alam empiris yang serba ganda (K dan N, positif dan negatif).
Konsep tajalli ini merupakan tiang filsafat Ibnu Arabi tentang wahdat al-wujud
karena tajalli ditafsirkan dengan penciptaan, yaitu cara munculnya yang banyak
dari Yang satu tanpa akibat, Yang satu itu menjadi banyak. Tuhan menciptakan
kosmos agar dapat melihat diri-Nya dan memperlihatkan diri-Nya. Dia mengenal diri-Nya
dan memperkenalkan diri-Nya melalui eksistensi kosmos. Ibnu Arabi banyak
menggunakan istilah metaforis dalam mengungkapkan hubungan Tuhan dan kosmos,
salah satunya adalah tentang cermin. Kosmos ini adalah cermin tempat Tuhan
melihat diri-Nya. keingginan untuk melihat diri-Nya merupakan tujuan dan sebab
penciptaan kosmos.
Kosmos merupakan wadah manifestasi (locus of manifestation) dari tajalli nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Sebagai wadah manifestasi Tuhan, kosmos dalam pemikiran Ibnu Arabi di istilahkan dengan Syajarat al-Kaun (Pohon Eksistensi). Namun, manusia yang diciptakan Tuhan menurut kesatuan nama-nama-Nya dengan kedua tangan-Nya menjadikan manusia sebagai khalifah dan pengemban amanah sejati alam serta seluruh isinya. Untuk manusia perlu mengerti perbedaan antara sifat-sifat:
1. Kamaliyah (kesempurnaan), sebagaimana disebutkan Allah dalamfirman-Nya: :
Pada hari ini telah Ku sempurnakan agamamu dan telah Kulengkapkan Rahmat-Ku padamu serta Kupilihkan Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al-Ma’idah,3)
2. Kufriyyah (keingkaran/kekufuran), sebagaimana firman Allah
Maka sebagian dari mereka beriman dan sebagian lagi kufur (Q.S.Al-Baqarah,253)
Diharapkan bisa mencapai tingkat al-ma'rifah (cahaya pengetahuan) dan mendapat petunjuk, sehingga menghindari nakirah (kebodohan dan keingkaran) dan tersesat dijalannya. Kemudian dapat menyaksikan eksistensi nur cahaya Tuhan dialam semesta ini dan pada akhirnya akan mencapai insan kamil (manusiayangsempurna).Wallahua'lamu.
Sejarah mempunyai potensi tumbuh kembang karena sejarah adalah ilmu tentang waktu. Dalam waktu terjadi 4 hal yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Perkembangan terjadi bila berturut – turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bantuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga – lembaga lama. Sebagai contoh dalam menarik upeti raja taklukan Belanda meniru raja – raja pribumi. Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Misal munculnya kaum pemodal kuat. Kini masyarakat terlebih kaum buruh juga merasakan penindasan oleh para pemodal sehingga banyak menimbulkan protes sosial. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya ialah adanya perkembangn besar – besaran dan dalam waktu yang relative singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar. Gerakan padre di Sumatra Barat yang menantang kaum adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh gerakan wahabbi di Arab yang ditularkan lewat para haji yang sepulang dari Mekah tida puas dengan kekuasaan kaum adat.
Kosmos merupakan wadah manifestasi (locus of manifestation) dari tajalli nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Sebagai wadah manifestasi Tuhan, kosmos dalam pemikiran Ibnu Arabi di istilahkan dengan Syajarat al-Kaun (Pohon Eksistensi). Namun, manusia yang diciptakan Tuhan menurut kesatuan nama-nama-Nya dengan kedua tangan-Nya menjadikan manusia sebagai khalifah dan pengemban amanah sejati alam serta seluruh isinya. Untuk manusia perlu mengerti perbedaan antara sifat-sifat:
1. Kamaliyah (kesempurnaan), sebagaimana disebutkan Allah dalamfirman-Nya: :
Pada hari ini telah Ku sempurnakan agamamu dan telah Kulengkapkan Rahmat-Ku padamu serta Kupilihkan Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al-Ma’idah,3)
2. Kufriyyah (keingkaran/kekufuran), sebagaimana firman Allah
Maka sebagian dari mereka beriman dan sebagian lagi kufur (Q.S.Al-Baqarah,253)
Diharapkan bisa mencapai tingkat al-ma'rifah (cahaya pengetahuan) dan mendapat petunjuk, sehingga menghindari nakirah (kebodohan dan keingkaran) dan tersesat dijalannya. Kemudian dapat menyaksikan eksistensi nur cahaya Tuhan dialam semesta ini dan pada akhirnya akan mencapai insan kamil (manusiayangsempurna).Wallahua'lamu.
Sejarah mempunyai potensi tumbuh kembang karena sejarah adalah ilmu tentang waktu. Dalam waktu terjadi 4 hal yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Perkembangan terjadi bila berturut – turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bantuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga – lembaga lama. Sebagai contoh dalam menarik upeti raja taklukan Belanda meniru raja – raja pribumi. Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Misal munculnya kaum pemodal kuat. Kini masyarakat terlebih kaum buruh juga merasakan penindasan oleh para pemodal sehingga banyak menimbulkan protes sosial. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya ialah adanya perkembangn besar – besaran dan dalam waktu yang relative singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar. Gerakan padre di Sumatra Barat yang menantang kaum adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh gerakan wahabbi di Arab yang ditularkan lewat para haji yang sepulang dari Mekah tida puas dengan kekuasaan kaum adat.
Sejarah
memiliki beberapa sudut pandang yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai
kisah, sejarah sebagai seni dan sejarah sebagai ilmu.
Dari beberapa uraian di atas untuk
kronik, tarikh, kisah, riwayat, tambo hikayat, babad, dan dongeng tidak bisa
dimasukkan dalam ilmu sejarah. Tapi meskipun demikian tidak bisa
dikesampingkan. Babad, tarikh, kronik, dongeng bisa dijadikan sumber sejarah
tetapi harus melalui kritik sumber dahulu sehingga jelas keberadaannya. Sebagai
contoh babad yang ditulis oleh seseorang dibandingkan dengan babad tulisan lain
tapi yang sejaman. Meskipun sama – sama pengetahuan tentang waktu sejarah juga
membedakan dirinya dari mitos. Mitos tidak menjelaskan tentang kapan sesuatu
terjadi, sedangkan bagi sejarah
penjelasan tentang waktu itu penting. Sejarah bertanya bagaimana mungkin orang
mengetahui waktu, pengetahuan itu mutlak atau relative, cara – cara mengukur
kebenaran pengetahuan itu, dan model – model penjelasan sejarah. Mitos bersama
dengan nyanyian, mantra, syair, dan pepatah termasuk tradisi lisan. Tradisi
lisan itu dapat menjadi sejarah asal ada sumber sejarah lain.
Menurut Kuntowijoyo karakteristik
sejarah sebagai ilmu adalah bersifat empiris, memiliki obyek, memiliki teori,
memiliki metode, dan mempunyai generalisasi. Sejarah membicarakan manusia dari
segi waktu yang artinya sejarah memperhatikan perkembangan, kesinambungan,
pengulangan, dan perubahan. Dalam meneliti obyeknya, sejarah berpegangan pada
teorinya sendiri. Teori tersebut ditemukan dalam tiap tradisi sejarah. Teori
sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan peradaban masing – masing tradisi.
Sejarah juga mempunyai generalisasi, dalam menarik kesimpulan umumnya dapat
juga sebagai koreksi terhadap ilmu – ilmu lain. Sejarah juga mempunyai metode
sendiri yang sifatnya terbuka dan hanya tunduk pada fakta. Sejarah membutuhkan
riset , penulisan yang baik, penalaranan yang teratur dan sistematika yang
runtut, serta konsep yang jelas.
2.2 Aspek –
Aspek Sejarah
Sejarah
mempunyai sifat yang khas disbanding ilmu yang lain, yaitu adanya masa lalu
yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis, peristiwa sejarah menyangkut 3 dimesnsi waktu yaitu masa
lampau, masa kini, dan masa yang akan datang, ada hubungan sebab akibat atau
kausalitas dari peristiwa tersebut, dan kebenaran dari peristiwa sejarah
bersifat sementara ( merupakan hipotesis ) yang akan gugur apabila ditemukan
data pembuktian yang baru.
Sejarah merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses
perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang
terjadi di masa lampau. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang
sudah terlewati. Tetapi, masa lampau itu bukan merupakan suatu masa yang final,
terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan.
Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri
dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi
di masa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa
sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah
dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan datang.
Masa lampau, merupakan masa yang
telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait
dengan konsep – konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan how. Kejadian yang
menyangkut kehidupan manusia merupakan unsure penting dalam sejarah yang
menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang
sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu
karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.
Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa
kini dan masa yang akan datang
Kalau kebetulan kita dari desa ada
banyak desa yang belum ditulis sejarahnya dan ingin berbakti pada desa tempat
kita lahir, menulis tentang desa sendiri adalah paling strategis. Sebagaiorang
yang dihormati dan dipercaya usahakan demikian mungkin kita punya hubungan
dengan orang dalam, sehingga bukan saja dapat hubungan moral dari pejabat desa,
tetapi akan dengan mudah mendapatkan keterangan lisan, lemari arsip di
kelurahan juga terbuka. Yang perlu diyakini adalah bahwa tulisan itu berharga dan
menggunakan metode yang benar dalam penulisannya. Mungkin yang kita tulis hanya
sebuah desa, tetapi desa itu pastinya mewakili jenisnya, sehingga kita dapat
membuat generalisasi. Lokasi yang begitu
kecil seperti desa ternyata cukup banyak mempunyai persoalan. Ada masalah
pertanahan, ekonomi, politik, demografi, mobilitas, kriminalitas, dan
sebagainya.
Dari batasan geografis orang
mengatakan itu berarti pertanyaan where,
yaitu daerah mana yang menjadi obyek penelitian. Kemudian kita harus menetapkan
batas waktu, dalam arti sumber tertulis maupun lisan yang masih tersedia. Untuk
desa – desa di Indonesia biasanya dapat dilacak sampai tahun 1950 an untuk
kasus lain bisa lain ini berarti pertanyaan tentang when. Selanjutnya siapa saja yang terlibat di dalamnya tentang
pertanahan tentu dapat dilacak siapa saja yang telah melakukan transaksi dan
identitasnya, itu pertanyaan tentang who.
Kemudian perlu diketahui apa yang dikerjakan oleh setiap siapa, ini pertanyaan what. Bila itu kasus tanah, apa saja
yang dikerjakan : gadai, sewa, jual beli, bagi hasil, hibah ? Dapat pula
ditanyakan motivasi dari tiap – tiap perbuatan pertanyaan tentang why. Dapat ditanyakan secara umum, apa
yang terjadi dalam kasus tanah itu dan bagaimana itu terjadi. Ini berarti kita
harus membagi – bagi peristiwa , periodesasi ke dalam babak waktu. Misalnya
melalui pengalaman atau pembacaan awal kita temukan bahwa di desa yang kita
teliti ada proses proletarianisasi, yaitu para petani tidak lagi punya tanah.
Nah proses ke arah itulah yang jadi pertanyaan how, bagaimana terjadinya.
Pertanyaan what, when, where, who, how dalam sejarah hanya akan menghadirkan
sejarah naratif maupun diskriptif saja. Tapi untuk menjadi sebuah sejarah
analitis kritis diperlukan pertanyaan why.
Dengan why maka sejarah yang ada tidak kering dan dangkal tetapi penuh dengan
sebuah analitis kritis. Dilthey memberi contoh bagaimana menafsirkan dialog
Plato, sebuah dokumen tertulis. Pertama – tama ialah meletakkan dialog dalam
sebuah inner contect untuk mengetahui
latar belakang yang tersembunyi kemudian mengadakan interpretasi atas perkataan
– perkataannya untuk mengetahui afiliasi politik, kekuatan, serta kelemahannya.
Dapat disimpulkan bahwa sejarah bertumpu pada metode yang sama yaitu verstehen. Verstehen adalah pengalaman
dalam yang menembus jiwa dan seluruh pengalaman kemanusiaan. Karenanya,
pengertian kita tentang suatu institusi, hokum, teori, karya seni, nilai adalah
membuka struktur yang ada di belakang kertas, tinta, batu, dan semua barang –
barang cultural buatan manusia. Manusia dapat mengerti “ makna dalam “ dari
benda – benda simbolis. Hal – hal tersembunyi dapat dimengerti meskipun tidak
dapat diterangkan. Sejarah tidak pernah menjadi dimensi “ luar “, tetapi selalu
dijalani sebagai kesadaran. Sejarah hendaknya bukan lagi semata – mata narasi
mengenai kejadian – kejadian, tetapi analis mengenai struktur. Sehingga untuk
menjadi sejarah yang demikian ini diperlukan atau harus digali pertanyaan why
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Dari urain yang telah disebutkan di
depan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sejarah adalah rekonstruksi masa
lalu melalui metode ilmiah. Sejarah mempunyai beberapa nama lain yaitu history,
geshidenis, gesichte. Untuk kronik,
tarih, kisah, riwayat, tambo, hikayat, babad, dongeng meskipun belum bisa
dianggap sejarah tapi tidak bisa dikesampingkan karena bisa menjadi sumber
sejarah. Dan bisa menjadi sebuah sejarah
jika telah dilakukan kritik sumber baik ekstern maupun intern. Sejarah
merupakan sebuah ilmu yang jelas yang diperoleh dengan sebuah aturan keilmuan
atau menggunakan metode keilmuan. Sepanjang ceritera ceritera itu tidak
memenuhi metode keilmuan maka tidak bisa dianggap sejarah.
Aspek – aspek sejarah meliputi what,
when, where, who, how dan , why. Untuk menjadi sebuah sejarah analitis kritis
maka pertanyaan why harus banyak diungkap dalam sejarah supaya sejarah itu
lebih bisa memberikan makna bagi manusia di masa kini dan masa yang akan datang
dan juga menjadi sejarah kritis analitis
DAFTAR PUSTAKA
Kuntowijoyo.
2001. Pengantar ilmu sejarah. Jogyakarta
: Yayasan bantang Budaya
Kuntowijoyo.
2008. Penjelasan sejarah. Jogyakarta : Tiara Wacana
Kuntowijoyo.
2003. Metodologi sejarah. Jogyakarta : Tiara Wacana
Tanggal 20 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar